Entap Tjahja |
بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم
Tatkala dunia bulutangkis Indonesia dewasa ini banyak mencuatkan prestasi di forum Internasional dan gairah olahraga bulutangkis ini membahana sampai ke pelosok desa, tentu tak banyak orang mengenal lagi tokoh-tokoh bulutangkis daerah yang pernah manggung di forum Nasional dan Internasional.
Entap Tjahja (62) kelahiran Majalaya Bandung yang bermukim di Cianjur, salah seorang pebulutangkis nasional dekade '50-an sampai '60-an. Ditemui di rumahnya, Jl.K.H.Hasyim Ashari Cianjur, pensiunan pegawai BNI Cianjur ini, tampak agak risih ditanya tentang pengalaman-pengalamannya. “Ah, akang mah biasa-biasa wae,” katanya.
Kang Entap, memulai kariernya sebagai pebulutangkis pada 1953 ketika masuk perkumpulan bulutangkis Pusaka di Bandung. Pada 1954 berhasil menjadi juara ke-4 Kejuaraan Bulutangkis Bandung, sementara Juara I pada saat itu diraih pebulutangkis ternama Tan You Hok, Juara II Samsudin dan juara III Ayat. Sejak saat itu, secara intensif ia banyak mengikuti berbagai kejuaraan nasional, antara lain di Surabaya (1954) dan di Solo (1955).
Pada 1957, ia memperkuat Jawa Barat pada PON IV di Makassar. Pada kejuaraan di Amritsar India 1962, menjadi runner up ganda putra bersama Tutang Jamaludin. Kemudian menjadi finalis kejuaraan Asia I di Kualalumpur bersama Kho Hian Cang (Solo). Pada tahun yang sama, kang Entap berturut-turut mengikuti kejuaraan di Singapura, Bangkok dan Hongkong serta Asian Games IV di Jakarta.
Kang Entap yang berputra 6 (4 putri dan 2 putra) hasil pernikahannya dengan Ny. Ida farida kelahiran Cibeber Cianjur 57 tahun lalu, mengaku bakat olahraga bulutangkis ini tidak menurun kepada anak-anaknya. Namun semangatnya untuk mengabdi disalurkannya dalam kepengurusan. Tidak tanggung-tanggung, ia menjadi Ketua Umum PBSI Cabang Cianjur terlama dengan rekor 20 tahun, sejak 1966 sampai 1986. Mulai 1987, ia menjadi Ketua PBSI Wilayah II Bogor hingga saat ini.
Mungkin banyak yang tidak tahu berkat jasanya dalam menggeluti dunia bulutangkis sejak muda, Kang Entap Tjahja telah banyak mendapatkan penghargaan, antara lain dari Gubernur Jawa Barat (Mashudi), PBSI Jawa Barat dll. Terakhir, puncak penghargaan yang diterimanya adalah Bintang Satia Jasa Kelas II dari PB PBSI pada 7 Desember 1996 di Subang, bersama-sama dengan tokoh lainnya seperti Bapak Abung Kusman, Iie Sumirat, H. Eman Suparman, Nara Sujana, Unang AB, Tutang Jamaludin, Surono dan Gusti Kusmayadi. “Penghargaan ini benar-benar membuat saya menjadi tidak pernah surut semangat untuk terus mengabdi dalam dunia bulutangkis dengan cara apapun dan sesuai dengan kemampuan yang masih saya miliki sekarang ini, “katanya penuh semangat”. (Bons/”PR”)
sumber : dikutip dari Gelanggang Olahraga (GELORA) Harian Umum Pikiran Rakyat, RABU, 23 April 1997
الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
0 komentar