![]() |
ilustrasi bisnis & ekonomi |
Assalamualikum sahabat blogger semua, sesuai dengan prediksi banyak pihak pertumbuhan Ekonomi Indonesia kwartal I di bawah 5 %, berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik (BPS) pada tiga bulan pertama tahun ini pertumbuhan Ekonomi hanya mencapai 4,71%, pertumbuhan Ekonomi Indonesia terus turun jika dibandingkan pertumbuhan Ekonomi kwartal I sejak tahun 2012 hingga 2015 mengalami penurunan yang cukup signifikan, pengamat Ekonomi mengatakan jika konsumsi swasta, belanja pemerintah, dan investasi tidak mampu didorong maka pertumbuhan Ekonomi pada kwartal II juga akan sulit.
Pasalnya ketiga faktor tersebut sangat mempengaruhi pertumbuhan Ekonomi, menurut pengamat juga asumsi pertumbuhan Ekonomi sebesar 5,7% dalam APBNP 2015 sulit tercapai bahkan diperkirakan hanya akan sebesar 5,3%.
Direktur Komunikasi Bank Indonesia Peter Jacobs mengatakan Bank Indonesia akan mengambil langkah kebijakan yang tepat terkait dengan perlambatan Ekonomi pada kwartal pertama tahun ini yang diakui di bawah ekspektasi Bank Indonesia.
Bank Indonesia mendorong Pemerintah untuk melakukan reformasi struktural dan percepatan pembangunan infrastruktur untuk mendorong pertumbuhan Ekonomi, selain itu perlu adanya kebijakan untuk mendorong daya saing dan peningkatan ekspor yang diharapkan dapat memperbaiki defisit transaksi berjalan, dalam APBNP 2015 Pemerintah mengasumsikan pertumbuhan Ekonomi sebesar 5.7%.
Dari pertumbuhan Ekonomi Indonesia yang menurun tentu saja berimbas kepada berbagai sektor antara lain sektor perbankan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan pertumbuhan laba perbankan pada triwulan pertama tahun ini mengalami perlambatan hal tersebut tercermin dari pertumbuhan kredit Bank yang hanya tumbuh sebesar 1% pada triwulan pertama.
Deputi pengawas Bank Otoritas Jasa Keungan (OJK) Irwan Lubis mengatakan pendapatan bunga dari penyaluran kredit merupakan aktivitas bisnis perbankan yang utama sehingga perlambatan pertumbuhan kredit mempengaruhi laba Bank. OJK mencatat pertumbuhan kredit pada kwartal pertama hanya sebesar 1% padahal target pertumbuhan kredit pada tahun ini mencapai 16,7%.
OJK berharap pertumbuhan kredit perbankan pada kwartal II dan kwartal III akan lebih baik dibandingkan dengan kwartal pertama meskipun sangat bergantung pada kondisi Ekonomi, selain itu belanja Pemerintah dan belanja swasta serta konsumsi diharapkan dapat lebih maksimal sehingga dapat mendorong laju kredit, meskipun mengalami perlambatan namun OJK belum akan merevisi target pertumbuhan perbankan pada tahun 2015 sebesar 16,4%.
Selain ke sektor perbankan perlambatan pertumbuhan Ekonomi juga berimbas ke sektor transportasi, sepanjang Januari hingga Maret 2015 sektor transportasi Nasional masih terimbas fluktuasi harga bahan bakar minyak, kecelakaan pesawat Air Asia pada akhir tahun lalu dan pelemahan nilai tukar rupiah.
Pada transportasi laut mencatat penurunan baik dari sisi jumlah penumpang maupun sisi jumlah barang yang diangkut, tercatat tiga juta penumpang menggunakan transportasi kapal atau turun sebanyak 1,06% dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu.
Demikian semoga bermanfaat
*Dari berbagai sumber
0 komentar